Sabtu, April 1, 2023
spot_img

Urutan Pemupukan Kelapa Sawit Yang Harus Dipahami

Sawitpedia – Urutan proses pemupukan tanaman kelapa sawit harus benar benar kita pahami secara detail. Proses pemupukan tanaman kelapa sawit adalah faktor yang paling penting untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Proses pemupukan ini merupakan langkah paling penting dari proses proses dalam budidaya kelapa sawit.

Dosis serta takaran dalam proses pemupukan pada masing-masing tanaman sawit berbeda beda yang semuanya itu tergantung dari jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Pada dasarnya setiap tanaman dari mulai pembenihan sampai usia panen pasti memerlukan perlakuan khusus dalam hal pemupukan. Tujuan penting dari sebuah pemupukan adalah untuk memberikan asupan nutrisi/makanan pada tanaman supaya dapat tumbuh dengan baik dan berkembang untuk menghasilakn buah sawit yang bagus.

Proses pemupukan tanaman perkebunan khususnya tanaman sawit adalah usaha dari para petani untuk memberikan unsur hara makro dan mikro dari luar yang efektif dan berimbang baik secara langsung maupun tidak langsung kepada tanaman untuk mencapai (TBS) Tandan Buah Segar yang diinginkan.

Tujuan dan Urutan Pemupukan

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan produktif yang memerlukan pemupukan secara rutin, cukup serta harus berimbang. Tanaman sawit ini membutuhkan proses pemupukan yang baik dan benar karena lambat laun unsur hara yang tersedia didalam tanah semakin berkurang karena proses pertumbuhan tanaman ini.

Kenapa hal ini bisa terjadi..?

Hal itu dikarenakan kemampuan tanaman kelapa sawit dalam mengabsorbsi unsur hara didalam tanah sangatlah rendah. Penyebaran feeding root (penyerapan nutrisi oleh akar tanaman) pada tanaman kelapa sawit dibatasi pada 0-60 cm saja.

Selain itu, pergantian iklim juga bisa mempengaruhi tingkat kesuburan tanahnya. Dalam kondisi tanah yang terlalu kering atau terlalu basah sangat berpengaruh pada kondisi kesuburan tanah pada kedalaman 0-60 cm. Ini bisa mempengaruhi hasil panen tandan buah segar (TBS).

Cuaca yang ekstrim memang sangat berbahaya bagi tanaman sawit karena tanaman bisa mengalami penurunan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pada cuaca yang panas bisa mengakibatkan pupuk menguap ke udara atau terbawa air ketika hujan deras. Semua ini bisa menyebabkan jumlah nutrisi yang tersedia dalam tanah sekitar tanaman kelapa sawit sedikit demi sedikit akan mengalami penurunan jumlahnya.

Teknik pemupukan yang baik dan benar diharapkan akan mampu memaksimalkan proses penyerapan nutrisi dari pupuk di dalam tanah. Proses yang benar akan dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan mengkibatkan produksi buah sawit yang nyata pada tanaman sawit. Begitu juga sebaliknya, jika teknik pemupukan salah maka justru pupuk nanti dapat merusak tanaman. Ini juga akan berimbas pada menambah biaya produksi bagi petani seperti biaya pembelian pupuk, biaya pekerja, dll.

Kategori & Jenis Pupuk Kelapa Sawit

Proses pemupukan adalah salah satu perawatan tanaman yang wajib dilakukan. Tidak akan ada hasil yang bagus jika tidak diimbangi dengan pemupukan yang benar. Tujuan penting dari pemupukan itu sendiri adalah cara kita untuk menambah ketersediaan unsur hara di dalam tanah supaya tanaman dapat menyerapnya sesuai dengan kebutuhan.

a. Kategori Pupuk Berdasarkan Bahannya

– Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik bisa juga diartikan sebagai pupuk yang menyediakan unsur hara untuk tanaman yang berasal dari bahan organik.

Ada 2 macam bentuk pupuk organik. Anda bisa mendapatkan pupuk organik dalam bentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.

Beberapa sumber bahan organik yang bisa kita gunakan untuk pupuk yaitu berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa sisa panen (jerami, tangkos sawit, pelepah daun), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

– Pupuk Buatan/Kimia

Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat menggunakan proses kimia. Banyak juga yang menyebutnya dengan nama pupuk kimia/pupuk buatan. Pupuk kimia ini dibuat menggunakan proses pengolahan dari bahan-bahan mineral sehingga menghasilkan pupuk yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman. Tiga senyawa pokok dalam sebuah pupuk kimia yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).

B. Kategori Pupuk Berdasarkan Kandungannya

– Pupuk Tunggal

Pupuk Tunggal adalah pupuk yang mengandung satu macam saja unsur hara. Kebanyakan merupakan kandungan unsur hara makro primer.

Contoh dari pupuk tunggal dipasaran dan sering kita gunakan adalah pupuk urea yang mengandung unsur hara N, pupuk TSP yang mengandung unsur hara P, dll.

– Pupuk Majemuk

Pupuk Majemuk adalah pupuk yang mengandung beberapa macam unsur hara dalam satu macam pupuk.

Contoh pupuk majemuk adalah pupuk NPK yang mengandung unsur hara nitrogen, phosphorus, dan potassium

Persiapan Pemupukan Tanaman Sawit

Persiapan pemupukan atau biasa disebut Pra Pemupukan harus benar benar dipersiapkan dengan matang. Ini agar proses pemupukan nanti berjalan dengan lancer.

Tahap pra pemupukan dan pemupukan tanaman sawit yang akan mendukung tingkat keberhasilan budidaya sawit yaitu :

Pembersihan piringan sekitar tanaman

Kegiatan ini adalah membersihkan sekitar tanaman,piringan dari berbagai macam kotoran dan tanaman pengganggu. Usahakan piringan harus bersih dari gulma atau tanaman tanaman yang mengganggu proses pemupukan nanti. Jika tidak dibersihkan, bisa jadi tanaman gulma tadi akan menjadi pesaing utama tanaman pokok dalam proses penyerapan nutrisi. Selain itu, piringan yang bersih juga akan membuat sanitasi yang baik juga.

Pembuatan jalan setapak

Pembuatan jalan antara beberapa jejer tanaman akan mempermudah saat penebaran pupuk yang akan kita aplikasikan pada tanaman. Selain itu, saat panen nanti juga akan lebih mudah membawa tandan sawit ke tempat pengumpulan tandan buah sawit.

Pembersihan gawangan mati

Istilah gawangan mati adalah tempat yang digunakan untuk areal rumpukan. Area ini tidak bisa digunakan untuk jalan dikarenakan terdapat banyak rumpukan kayu dan semak belukar.
Seperti yang sudah kita dijelaskan sebelumnya, bahwa untuk menjaga supaya jumlah unsur hara yang ada ditanah tidak cepat berkurang, maka perebut unsur hara dalam tanah seperti gulma dan beberapa tanaman pengganggu seperti jenis polong-polongan yang menjulur ke tanaman sawit harus segera dibersihkan.
Setelah semua persiapan pra pemupukan telah selesai, maka tahap selanjutnya adalah tips cara pemupukan yang baik dan benar. Efisiensi pemupukan ditentukan oleh proses pengelolaan pemupukan yang tepat.

Konsep 4T

Proses urutan pemupukan kelapa sawit yang efektif dan efisien harus mengacu pada konsep 4T yaitu: tepat jenis, tepat dosis, tepat tempat dan tepat cara.
Pertimbangan penting saat menentukan jenis dan dosis pupuk yang akan kita gunakan antara lain: umur tanaman, gejala defisiensi hara, kondisi lahan dan harga pupuk. Ini semua akan mempengaruhi tingkat keberhasilan selama budidaya.

Tepat Jenis

Pupuk yang akan diaplikasikan harus sesuai jenisnya. Pada tanaman sawit, pupuk yang digunakan antara lain Borate, TSP/SP/RP, Urea/Za, Dolomite/Kieserite, dan MOP/KCL. Anda juga bisa menambahkan pupuk organik untuk memberikan unsur hari mikro yang dibutuhkan tanaman. Pilihlah pupuk organic yang tepat agar hasil penen juga meningkat.
Pemberian pupuk organik sangat dianjurkan supaya tingkat kesuburan tanah bisa terjaga selalu.

Tepat Dosis

Dosis pemberian pupuk yang diberikan kepada tanaman sawit harus sesuai dengan kebutuhan dan umur tanamannya.
Anda bisa menggunakan panduan penggunaan pupuk seperti table dibawah ini.

Dosis Pemupukan Kelapa Sawit
Dosis Pemupukan Kelapa Sawit

Tepat Tempat

Tempat yang paling bagus untuk pemupukan adalah piringan. Sekali lagi kami ingatkan bahwa piringan harus bersih dari tanaman pengganggu supaya penyerapan pupuknya menjadi sempurna. Sekitar piringan inilah yang banyak terdapat akar yang akan menyerap nutrisi dari pupuk.

Tepat Cara

Aplikasi pupuk di tanaman sawit harus sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan. Setiap daerah mempunyai standar yang berbeda beda. Ini harus dikonsultasikan kepada PPL setempat. Standar pemupukan akan tergantung oleh jenis tanah, umur tanaman, ketersediaan pupuk, musim dan masih banyak yang lainnya.

Pemupukan juga tergantung kepada iklim yang sedang berlangsung. Intensitas curah hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi waktu aplikasi pemupukan. Begitu juga musim kemarau yang sangat mempengaruhi kondisi tanaman karena tanaman bisa kekurangan air.

Waktu Pemupukan

Jadwal atau waktu pemupukan yang tepat harus dilakukan untuk mengatasi gangguan iklim disekitar lahan perkebunan.
Pemupukan yang optimal biasanya dilakukan saat curah hujan minimum 60 mm/bulan serta maksimun 300 mm/bulan. Curah hujan paling baik adalah100-200 mm/bulan.
Curah hujan yang bagus ini akan membantu mempercepat proses penyerapan pupuk kedalam tanah sehingga langsung bisa diserap akar tanaman.
Jika terjadi kemarau atau curah hujan kurang dari 60 mm/bulan, maka proses pemupukan bisa dihentikan. Anda dapat melaksanakan pemupukan kembali jika sudah turun hujan dengan intensitas 50 mm/10 hari.
Penaburan pupuk
Cara penaburan pupuk pada intinya adalah pemberian pupuk di daerah perakaran yang dominan menyerap hara. Cara dan tempat penaburan pupuk ini berpengaruh pada persentasi pupuk yang akan diserap oleh tanaman nantinya.

Demikianlah Urutan Pemupukan Kelapa Sawit yang bisa anda gunakan sebagai panduan budidaya kelapa sawit. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda semua.

Jika anda membutuhkan pupuk organik untuk kebun sawit anda, silahkan hubungi kami untuk informasi selanjutnya.

Sawitpedia
Sawitpediahttp://www.sawitpedia.com
Sawitpedia - Informasi seputar budidaya kelapa sawit untuk memajukan pertanian kelapa sawit Indonesia.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

1,524FansSuka
1,114PengikutMengikuti
1,025PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

error: Content is protected !!